Rindu menguras hari-hariku. Rindu membasahi dasar pipiku. Bibir tak mampu berkata bahwa, “Aku Merindukan Dia”. Mulutku mampu untuk selalu berucap untuk menghilangkan rasa itu, belajar untuk melupakannya. Tetapi, kenyataannya dia semakin dekat. Apa yang harus ku lakukan? Seandainya rindu ini tak terbelenggu, tak kan ada air mata yang terjatuh. Inikah rasa sayang yang berubah menjadi cinta? Cinta yang tumbuh dengan sendirinya. Cinta yang tak akan terbalas. Bahkan cinta dalam diam. Bila benar rasa sayang itu berubah menjadi cinta. Biarkan aku untuk tetap mencintainya dalam diam. Izinkan aku untuk mencintaimu dalam hati. Mungkin apa yang kini ku rasakan akan membuat hatiku pilu. Namun, aku akan selalu berdiri tegak dengan tumpuan kedua kakiku dan aku akan selalu kuat dengan genggaman tanganku yang erat. Proses perjalanan cinta yang harus ku lewati, ku lewati dengan ketegaran. Setelah rasa itu hadir, dia seakan menghilang dan menjauh dari sisiku. Apa mungkin ini atas doa yang tel