Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Tiada Yang Sia-Sia

   Dibalik kesuksesan seseorang ada usaha yang luar biasa yang dilakukan. Seseorang yang sukses ada orang hebat yang selalu mendukung dan mendoakannya, orang  hebat tersebut adalah ayah dan ibu.    Ayah, engkau selalu mengajarkan ku untuk menjadi pribadi yang dewasa. Ibu, engkau selalu menguatkan ku dengan kasih mu.     

Sahabatku

Gambar
Meskipun Kita nggak harus selalu bersama Meskipun Kita nggak harus selalu sekelas Meskipun Kita nggak harus satu konsentrasi Tetapi, waktu mengizinkan kita selalu menikmati hari-hari dengan senyuman  Makan bareng adalah waktu yang tepat untuk saling berbagi cerita.  Terima kasih sahabat ku... 

All because in love

  Rindu menguras hari-hariku. Rindu membasahi dasar pipiku. Bibir tak mampu berkata bahwa, “Aku Merindukan Dia”. Mulutku mampu untuk selalu berucap untuk menghilangkan rasa itu, belajar untuk melupakannya. Tetapi, kenyataannya dia semakin dekat. Apa yang harus ku lakukan? Seandainya rindu ini tak terbelenggu, tak kan ada air mata yang terjatuh. Inikah rasa sayang yang berubah menjadi cinta? Cinta yang tumbuh dengan sendirinya. Cinta yang tak akan terbalas. Bahkan cinta dalam diam. Bila benar rasa sayang itu berubah menjadi cinta. Biarkan aku untuk tetap mencintainya dalam diam.       Izinkan aku untuk mencintaimu dalam hati. Mungkin apa yang kini ku rasakan akan membuat hatiku pilu. Namun, aku akan selalu berdiri tegak dengan tumpuan kedua kakiku dan aku akan selalu kuat dengan genggaman tanganku yang erat. Proses perjalanan cinta yang harus ku lewati, ku lewati dengan ketegaran. Setelah rasa itu hadir, dia seakan menghilang dan menjauh dari sisiku. Apa mungkin ini atas doa yang tel

Perbedaan yang Indah

Gambar
Setiap perbedaan di kota pelajar ini dapat bersatu dengan baik. Dikota Pelajar ini, mengajarkan saya untuk lebih menghargai sesama. Perbedaan di antara kami tak menjadi penghalang. Kasih membuat kami lebih toleransi dengan adanya perbedaan agama di antara kami. http://cerpenmu.com/penulis/era-elfriana-sitanggang